3rd
Equitech 2012
Oleh:
I
Gusti Ayu Agung Diah Acintya
Equitech
( Equilibrium Entrepreneur Challenge) adalah salah satu program kegiatan Badan
Eksekutif Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Udayana .Seperti namanya
, kegiatan ini bergerak di bidang Entrepreneur dengan substansi utama berupa
kompetisi Entrepreneur ( Entrepreneur Challenge) yang dilaksanakan selama 4
Bulan.
Dalam
melaksanakan kegiatan ini , diperlukan berbagai persiapan awal yang matang
sehingga segala sesuatu nya dapat berjalan dengan lancar selama 6 bulan kedepan
sejak kepanitiaan dibentuk. Ada begitu banyak potensi dari kegiatan ini. Cukup
banyak juga kendala yang dihadapi dan
Inovasi yang dilakukan panitia pelaksana 3rd Equitech pada tahun
ini. Namun sebelum memasuki Kendala serta Inovasi maupun solusi nya , berikut
saya paparkan rangkaian kegiatan 3rd equitech pada tahun ini.
1. Maret 2012 : Pendaftaran Panitia
sesi I
2. April 2012 :
Rapat Calon panitia pelaksana dan Rapat Panitia Pelaksana
3. 1-31 Mei 2012 :
Pendaftaran peserta equitech sesi I
4. 2 Juni 2012 : Pembukaan dan Workshop
Entrepreneur 3rd Equitech
5. 11-25 Juni 2012 :
Pendaftaran sesi II
6. 26 – 29 Juni 2012 :
Pengumpulan Proposal equitech dari peserta
7. 7 Juli 2012 :
Wawancara 5 besar dan penentuan Finalis (3 besar)
8. 14 Juli 2012 : Pembekalan dan
pemberian modal 3 besar finalis
9. 1 Agustus 2012 :
Start pelaksanaan usaha dan Monitoring finalis equitech
10. 1-7
Oktober 2012 : Pendaftaran panitia sesi II
11. 13 Desember 2012 : Presentasi finalis 3rd
Equitech 2012
12. 14 Desember 2012 :
Penutupan dan Seminar Nasional 3rd Equitech 2012
POTENSI
Equilibrium
Entrepreneur Challenge sebenarnya merupakan kegiatan yang sangat strategis
untuk dilaksanakan dan dikembangkan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Hal
ini mengingat pentingnya pengembangan jiwa entrepreneur di kalangan masyarakat
umumnya dan generasi muda khususnya . Ditambah lagi ,
belum ada perlombaan entrepreneur yang dibarengi dengan pemerian modal serta
pemantauan intensif dari panitia selama 4 bulan . Ini yang menunjukkan
perbedaan dan keunggulan equitech bila dibandingkan dengan kegiatan lain. Jika
, terus dikembangkan, kegiatan ini dapat berwujud kegiatan skala nasional yang
sangat bergengsi .
KENDALA DAN SOLUSI
Ada
begitu banyak kendala yang dihadapi dalam rangkaian acara selama 6 bulan ini
yang tidak mungkin saya paparkan secara menyeluruh. Untuk itu saya akan
paparkan per kegiatan yang saya rasa perlu pemaparan masalah.
- Pendaftaran panitia
Pendaftaran panitia
merupakan titik awal paling penting dalam kegiatan ini karena panitia adalah
modal utama equitech dapat bergerak atau tidak. Seharusnya equitech adalah
kegiatan pertama yang melaksanakan perekrutan tim, namun karena kegiatan lain
beserta tim nya telah terbentuk , terjadilah perebutan
SDM di lingkungan FE unud. Masing – masing ketua kegiatan pasti
menginginkan SDM terbaik yang bergabung di kepanitiaannya , begitu pula
equitech.
Masalahnya adalah karena
SDM yang terbatas , tidak ada kegiatan yang SDM nya sempurna , oleh karena itu
, ada 2 pertimbangan dalam perekrutan panitia yang ada di benak saya saat itu :
a. SDM yang sudah mampu dan terbiasa dengan organisasi di
tambah dengan skill yang baik DIPERLUKAN ADA dalam tim . b. SDM yang belum terlalu professional dan fasih berorganisasi
yang akan terus menjaga kelangsungan kegiatan selama 6 bulan secara stabil .
Hal ini karena mereka tidak banyak diperebutkan, mereka focus pada kegiatan
ini. Mereka seiring berjalannya waktu bersama – sama belajar dengan kita
sehingga rasa bosan tidak mudah muncul . J
2. Pendaftaran
peserta 3rd Equitech 2012
PUBLIKASI
, itu adalah kata utama yang sangat penting ketika kami beranjak ke tahap
pencarian peserta equitech tahun ini . berbagai macam cara dan sarana publikasi
harus dikerahkan jika paniti benar – benar ingin pencapaian jumlah peserta
dengan penambahan yang signifian dari tahun ke tahun. Sayangnya , tahun ini
kami baru dapat mencapai jumlah 24 proposal bisnis , dari target kami yaitu 40
proposal bisnis . Kurang tercapainya hal itu karena kurang maksimalnya
publikasi.
Saat itu bisa di bilang sarana utama kami
untuk mencari peserta berupa pamflet dan poster kurang menarik sehingga
tidak menarik pandangan audience. Terlalu ramai dan banyak informasi . Padahal
seperti yang kita ketahui orang Indonesia apalagi Bali cenderung malas membaca
. Strategi surat menyurat dengan fakultas maupun universitas lain juga kurang
efektif karena birokrasi yang berbelit-belit.
Cara yang ampuh pada saat itu adalah
dengan mengadakan ROADSHOW.
Kami membagi tim yang di koordinir oleh humas melakukan promosi dengan
presentasi langsung ke fakultas – fakultas dan universitas lain. Sayangnya
presentasi ke banjar – banjar belum dapat terlaksana dengan optimal. Diperlukan
MAPING ROADSHOW yang jelas agar pergerakan
lancar.
3. Workshop Entrepreneur 3rd
Equitech
Bagi peserta yang telah mendaftar sebelum
workshop otomatis terdaftar sebagai peserta workshop , dan panitia tetap
membuka untuk umum . Workshop secara seremonial adalah PEMBUKA equitech dan
acara yang strategis untuk kembali meraup peserta. Mereka yang belum tertarik
mengikuti lomba dapat dibuat tertarik dari materi entrepreneur dan acara yang
disuguhkan peserta. Bermainlah dengan Trik – trik pencarian peserta .
Untuk teknis workshop sendiri , janganlah
takut untuk tidak memberikan apa – apa kepada peserta apabila kegiatan yang
kita adakan gratis. Tahun 2012 ini workshop dibuka untuk umum berbeda dengan
tahun seblumnya yang eksklusif diperuntukkan untuk peserta sehingga biaya
konsumsi di ambil dari uang pendaftaran. Pada workshop tahun ini kami
menyuguhkan snack kepada peserta yang tidak membayar sehingga menimbulkan beban
anggaran.
4. Pengumpulan Proposal Usaha 3rd
Equitech 2012
Pengumpulan proposal tidak seindah dan
sesimpel yang dibayangkan. Kebanyakan peserta malah malas dan menunda – menunda
pengumpulan proposal sehingga panitia harus gencar mengingatkan . Sebenarnya
hal ini sangat tidak baik untuk kegiatan . Pendaftaran peserta dan pengumpulan
proposal merupakan indikator penting untuk melihat seberapa baik kompetisi ini
dikenal masyarakat , dan dari pengalaman kami , diperlukan usaha keras panitia
berupa “hasut menghasut” agar para calon mau
mendaftar dan mengumpulkan proposal. Padahal , jika memang kegiatan ini sudah
masuk tahap bergengsi , peserta akan dengan sendirinya mencari informasi dan
mengikuti runtutan acara yang ada .
5. Wawancara
5 besar dan pemberian kontrak
Rangkaian acara tersebut terkesan sepele
namun sebenarnya sangat penting. Masalah besar yang terjadi pada bagian
rangkaian acara ini adalah KEHADIRAN JURI. Entah karena kesibukan atau komitmen , dewan
juri sangat sulit dihadirkan dalam bentuk nyata. Mereka kerap kali mengubah
jadwal sekenanya atau mengcancel kehadiran mereka di titik akhir. Disini
diperlukan koordinasi dan lobi yang baik kepada Dewan Juri.
Kontrak peserta juga harus diperhatikan
dengan baik dan dipelajari dengan seksama. Isi dari kontrak harus benar – benar
diimplementasikan seutuhnya.
6. Start
Pelaksanaan Usaha
Satu kata terpenting memasuki masa – masa
pelaksanaan usaha adalah MONITORING. Untuk
tahun ini dilakukan terobosan baru dengan membentuk sie Monitoring tersendiri
khusus untuk memantau perkembangan peserta , mengumpulkan laporan dan menagih
pengembalian modal . Kehadiran sie ini sangat membantu karena seiring usaha
peserta berjalan , panitia secara keseluruhan juga tetap melaksanakan persiapan
– persiapan sehingga tidak efektif menggerakkan panitia umum untuk
memonitoring. Kehadiran sie monitoring juga memberikan bentuk
pertanggungjawaban yang jelas atas pelaksanaan kegiatan monitoring peserta.
Kendala nya adalah terkadang ada perbedaan
aktifitas antara panitia dengan peserta , sehingga menentukan waktu bertemu
kerap kali menjadi urusan yang rumit dalam hal monitoring. Namun utnuk
kedepannya , panitia harus disiplin dengan tanggal
pemonitoringan dan peserta harus diberi ketegasan dan disiplin untuk ada di
tempat saat monitoring berlangsung.
7. Pendaftaran Panitia Sesi II
Keadaan saat pendaftaran
panitia sesi II hampir sama dengan pendaftaran panitia sesi I dimana tetap
terjadi perebutan SDM Mahasiswa Baru . Namun hal tersebut tidak terlalu menjadi
masalah Karena jumlah SDM mahasiswa baru sangat banyak dan setiap orang berhak
mendapatkan kesempatan untuk bergabung di kepanitiaan
8. Technical Meeting Presentasi Final 3rd
Equitech 2012
Dalam technical meeting ini ,
untuk kedepannya lebih baik tanpa kehadiran juri karena proses dan birokrasi
nya justru memberatkan dan menyebabkan ketidak efektifan acara. Selain itu
substansi yang di sampaikan tidak terlalu banyak. Manfaatkan ajang TM ini untuk
merapikan data – data peserta yang belum lengkap. Memastikan kelengkapan
laporan laba rugi peserta , mengumpulkan video peserta serta menyampaikan
sistematika dan penilaian presentasi final .
9. Presentasi Final 3rd Equitech 2012
Presentasi pada tahun ini
sengaja diadakan terpisah dengan Seminar Nasional berbeda dengan tahun lalu
dimana presentasi final diadakan sekaligus dengan seminar nasional. Hal itu
kami lakukan di panitia karena tahun lalu situasi agak tidak kondusif karena
peserta merasa sudah terlalu lama dalam acara . Dalam presentasi final kali ini
kami adakan di Aula Gedung Doktor Fakultas Ekonomi Universitas Udayana .
Kekurangan pada presentasi
final kali ini adalah tidak semua finalis datang ke acara presentasi final.
Ketiga finalis yang hadir seharusnya Squarepick hand bag, Bali Jani Gallery dan
Cookies Jepang. Namun Cookies Jepang berhalangan hadir karena alasan yang
kurang jelas. Disini peran panitia beserta tim monitoring untuk memastikan jauh
– jauh hari kepastian dan kesiapan peserta untuk hadir dalam presentasi final
equitech.
10. Seminar Nasional 3rd
Equitech 2012
Dan setelah rangkaian panjang
kegiatan equiteh selama 6 bulan , tibalah panitia pada acara akhir berupa
seminar nasional yang sekaligus akan menutup rangkaian kegiatan kami di 3rd
Equitech 2012. Seminar nasional kali ini kami mengundang pembicara motivasional Merry Riana mengangkat topik
“Branding Mastery” dengan tema “Brand is Your Self” .
Dalam mengadakan Seminar
Nasional pada kali ini panitia harus bekerja ekstra keras mencari peserta
karena adanya permasalahan anggaran yang melanda lembaga – lembaga di Badan
Eksekutif . Kami mengangkat branding mastery dengan tema “Brand is Your Self”
tidak lepas dari isu entrepreneur dimana setiap orang tanpa kita sadari adalah
penjual . Jadi peserta yang hadir di seminar ini akan mendapatkan self branding
dari seorang Merry Riana . Pengusaha – pengusaha yang mengikuti seminar ini pun
dapat memulai branding produk nya mulai dari diri mereka sendiri.
Bisa dikatakan ini adalah
seminar pertama di Fakultas Ekonomi unud yang menyasar pembeli umum. Fee
pembicara yang mahal (25 juta) dan sewa gedung yang mahal(16 juta) membuat kami
harus memperhitungkan segala kemungkinan untuk menutupi biaya – biaya tersebut.
Berikut kronologis penyelenggaraan seminar nasional tersebut:
a. Penentuan Pembicara lambat dari jadwal
. Seharusnya pembicara sudah fix memasuki
bulan November . Panitia sudah
bergerak mencari pembicara sejak bulan September
, namun karena banyak hal , pembicara
baru dapat dipastikan pada Konsolidasi
BE pada akhir Oktober. Sehingga waktu
pemasaran bersih hanya satu bulan
b. Penetapan pangsa pasar. Pada tipikal
seminar ini pangsa pasar harus ditetapkan sebaik mungkin. Karena bagaimanapun
acara akan berhasil jika ada pembeli tiket. Pastikan
kelas pembeli, mahasiswa atau pengusaha atau umum dan bagaimana tim akan menyasar pasar tersebut. Hal ini
merupakan kelemahan kami dalam menyelenggarakan
seminar tahun ini . Pembeli memang sudah
kami tetapkan UMUM, namun
faktanya di lapangan kami harus membuka kelas mahasiswa lagi untuk menutupi kekurangan dana. Target jumlah
peserta sebenarnya terpenuhi, (VIP@350 dan
Standar @150) . Tetapi karena terjadi perubahan harga , kami tetap harus menambah jumlah peserta dalam bentuk
kelas mahasiswa @80rb.
c. Kegencaran
panitia dan distribusi tiket. Kedua hal tersebut , memegang peranan dalam menyukseskan seminar ini. Hal yang luar
biasa karena Equiteh tahun ini memiliki
tim yang mau dengan kesadarannya mempromosikan tiket dan acara. Semangat panitia harus terus dipompa
bahkan dengan cara menyusupkan virus – virus motivasi
merry riana ke dalam panitia. Ini juga menjadi branding di kepanitiaan kami. Sebelum kami menghadirkan seorang
Merry Riana , setidaknya para calon pembeli kami
sudah memandang tim kami sebagai tim tangguh yang sarat akan motivasi J .
d.Publikasi dan dokumentasi . Pubdok
pada periode ini termasuk cukup bermasalah . beberapa
media promosi tidak terproduksi tepat waktunya. Ini juga karena kendala di pendanaan , karena kami harus menyesuaikan dengan dana yang tersedia untuk mencetak baliho, spanduk , dan pamphlet.
Penyelesaian video juga terlambat dari waktu
yang seharusnya.
e.Penggalian Dana. Bisa dibilang pada penggalian dana pada periode
equitech ini sangat tidak
maksimal . Selain karena pengdan kurang maksimal juga karena perusahaan yang kami sasar kebanyakan kurang tertarik
bekerja sama dengan kegiatan yang tertutup seperti
seminar nasional. Selain proposal ke perusahaan – perusahaan kami juga mengadakan kerja sama dengan bentuk
pembelian minimal 5 tiket. Hal itu jug membantu
penjualan tiket .
f. Hari
“H” Seminar . Satu
pembelajaran dari mengadakan seminar nasional untuk umum apalagi dengan membuka kelas VIP adalah JANGAN PERNAH
BERMAIN – MAIN DENGAN WAKTU. Peserta
seminar yang telah menginvetasikan uangnya tidak akan rela datang terlambat apalagi tidak datang. Masalah yang terjadi
saat itu adalah keterlambatan
kehadiran Merry Riana di Bali sehingga kami harus menunda waktu pembukaan sehingga menuai protes
terutama dari pembeli tiket VIP.
11. Menutup Kegiatan
Masalah yang
terjadi ketika kegiatan sudah berakhir adalah di kesekretariatan. Piagam
panitia yang belum diambil dan yang terdapat kesalahan penulisan nama haru
diatasi dengan baik dan rapi , karena itulah image kegiatan terakhir tersebut.
Setiap publikasi harus terkumpul dan panitia tidak boleh dilepas begitu saja
karena masih ada penyusunan Laporan Pertanggungjawaban.
SARAN DAN MASUKAN UMUM
1. Plot tanggal harus dilaksanakan sejauh mungkin sejak awal. Itu
adalah peta kegiatan ini. Jangan takut melakukan plot tanggal hingga acara
paling akhir. Dari pengalaman 3rd equitech tahun ini, 80% tanggal
yang sudah di plot sejak awal tidak mengalami perubahan.
2. Jangan malas mencatat. Detail dalam acara ini sangat banyak .
3. Bentuk super team bukan dream team (seperti yang selalu diajarkan
BE :D). Ajak mereka semua merasakan susah dan senang , berpikir, dan
memutuskan, karena itulah yang membuat kegiatan ini hidup.
4. Pandai – pandai mengatur keuanan . Equitech adalah kegiatan yang
aroma entrepreneurnya paling kuat. Tidak boleh manja dengan anggaran, tapi
kegiatan ini yang harus berentrepreneur untuk berhasil sampai di tujuan.
5. JURI! Bagian yang penting pada Entrepreneur Challenge. Mencari
juri dari kalangan akademisi dengan praktisi sudah pas . Namun hidari kembali mengundang Kadin
maupun Hipmi dari praktisi karena jadwal mereka cenderung padat dan tidak bisa
mengikuti jadwal kegiatan panitia. Rundingkan juga soal juri kepada Pembina
maupun jajaran dekanat sehingga SEBELUM KITA YANG MENGUNDANG JURI, PIHAK
DEKANAT SUDAH MENGENENAL , MENYETUJUI , DAN MELOBI CALON JURI. Ini agar juri
tidak meremehkan kegiatan ini.
6. Selalu bergencar! Acara
di mulai dengan waktu yang mepet dan dengan wktu penyelesaian LPJ yang mepet
juga . Dan selalu sertakan Pembina ,
setidaknya laporan kepada pembina dalam setiap kegiatan kita.
Sekian terimakasih
Mohon maaf bukan sekretaris yang buat Karena yang bersangkutan
sedang mnyusun LPJ :D
Sekber , 22 Desember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar